Navigate to:
27 Agustus 2016 - KAPd
Menristek Dikti, Prof. M. Nasir di SNA XIX Lampung
Simposium Nasional Akuntansi (SNA) ke-19 di Universitas Lampung pada 24-27 Agustus 2016 dihadiri oleh sekitar 1000 akuntan dari seluruh Indonesia, terdiri dari peserta, pemakalah, penyaji poster, pembicara dan reviewer, serta undangan dari pusat, provinsi Lampung, dan kota Bandar Lampung. SNA ini mengangkat topik “Pendidikan sebagai Katalis Revitalisasi Peran Akuntan: Kolaborasi Stakeholders untuk Akuntan Indonesia Unggulâ€.
SNA kali ini secara paralel menampilkan presentasi makalah dari berbagai periset di seluruh Indonesia, forum bidang ilmu, hingga forum program studi. Juga diselenggarakan sesi panel yang menampilkan topik-topik relevan dengan pembicara kunci dari berbagai perguruan tinggi dan institusi di Indonesia. Termasuk sesi panel bagaimana menembus jurnal internasional dalam rangka meningkatkan kualitas riset akuntansi Tanah Air. Dari 960 paper yang masuk ke panitia, 300 paper dinyatakan lulus seleksi, terdiri dari 185 full papers dan 115 poster papers. Pada SNA kali ini untuk pertama kalinya ditampilkan poster paper.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Prof. M. Nasir., Ak., CA dalam sambutannya menyatakan, penyelenggaraan SNA dari tahun ke tahun semakin menunjukkan urgensinya dalam upaya membentuk akuntan profesional yang berkualitas di Indonesia. Melalui kolaborasi semua stakeholders mencakup akademisi, regulator, praktisi dan profesi, revitalisasi peran akuntan bisa dilakukan untuk menuju akuntan Indonesia unggul dan mampu bersaing di regional dan global.
Menurut M. Nasir yang juga anggota Dewan Penasihat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan persaingan global yang semakin tanpa batas menuntut akuntan Indonesia untuk selalu meningkatkan kompetensi dan menjaga integritasnya. Karena itu, ia mendorong penataan profesi ini mengacu pada best practice global dengan mengedepankan kualitas dan profesionalisme akuntan Indonesia sebagai prioritas, sambil secara terus-menerus memacu peningkatan akuntan profesional secara kuantitas. Ini mengacu pada penataan yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, dimana uji kompetensi pendidikan profesi akuntan dilaksanakan oleh organisasi profesi. Dengan demikian, ujian sertifikasi yang diselenggarakan IAI adalah langkah maju untuk menjadikan lulusan pendidikan akuntansi Indonesia memiliki standar yang sama. “Berbagai hambatan yang ditemui dalam penataan ini harus kita pecahkan bersama, mengacu pada standar dan ketentuan yang berlaku. Hanya dengan cara demikian kita bisa menata profesi agar bisa berkontribusi optimal bagi perekonomian Indonesia,†tegas Menristek Dikti.
“Saya mendorong semua stakeholders akuntan untuk bersama-sama menyukseskan agenda penataan profesi ini,†ujar mantan Ketua IAI Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) itu. Ia juga mendorong kerjasama perguruan tinggi dan profesi untuk menghasilkan sebanyak mungkin Akuntan Profesional Indonesia berkaliber internasional. “Perguruan tinggi menyiapkan input, lalu profesi dan industri yang akan mengasah dan menjaga kompetensi serta integritasnya,†ia menambahkan. Ia juga mendorong semua pihak untuk mencari solusi atas tantangan yang dihadapi Pendidikan Profesi Akuntansi, dengan mengedepankan kualitas.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI, Prof. Mardiasmo mengatakan, penataan pendidikan akuntansi yang komprehensif merupakan syarat mutlak bagi upaya penciptaan akuntan unggul di Indonesia. Namun upaya menciptakan akuntan unggul tidak bisa hanya diserahkan kepada satu pihak. Selain sisi akademis, juga perlu keterlibatan optimal dari regulator, profesi, dunia bisnis, hingga publik, agar tercipta kolaborasi yang terarah bagi upaya penciptaan akuntan unggul di Indonesia.
Mardiasmo, yang juga Wakil Menteri Keuangan RI itu, menjelaskan, International Federation of Accountants (IFAC) melalui International Accounting Education Standards Board (IAESB) telah menerbitkan International Education Standards (IES) yang menjadi panduan global untuk membentuk akuntan profesional. Sebagai tindaklanjutnya, dibutuhkan sinergi untuk menerjemahkan IES ke dalam learning outcome yang menjadi panduan bagi dunia pendidikan, untuk kemajuan profesi akuntan Indonesia.
Rapat Anggota IAI KAPd
Dalam rangkaian acara SNA XIX Lampung, juga diselenggarakan Rapat Anggota IAI KAPd dengan agenda Pertanggungjawaban Ketua IAI KAPd periode 2014-2016 dan Pemilihan Ketua IAI KAPd 2016-2018. Rapat Anggota yang berlangsung pada Kamis, 25 Agustus 2016, kembali memilih Dr. Nunuy Nur Afiah, Ak., CA menjadi Ketua IAI KAPd untuk periode 2016-2018. Dalam pemilihan yang berlangsung cukup alot, Nunuy berhasil menyisihkan calon lainnya, Dr. Chaerul Djakman, Ak,, CA. Rapat anggota tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 anggota utama IAI.
Dalam paparannya, Nunuy berjanji akan menyusun dan menjalankan program kerja untuk memajukan IAI KAPd dan meningkatkan kualitas akuntan pendidik di Indonesia, sejalan dengan tiga program strategis yang telah ditetapkan DPN IAI, yaitu terwujudnya IAI sebagai organisasi yang menjaga integritas dan profesionalisme akuntan, terwujudnya IAI sebagai organisasi yang kuat di internal dan berwibawa di eksternal, dan terwujudnya IAI sebagai organisasi yang memberi value bagi key stakeholders IAI.
Rangkaian SNA ditutup resmi pada Jumat 26 Agustus 2016 setelah pengumuman peraih Best Paper Award. Adapun pada hari Sabtu 27 Agustus 2016 para peserta SNA melakukan kegiatan IAI KAPd Peduli berupa donor darah dan pemberian bantuan alat tulis untuk sekolah-sekolah di wilayah pantai Sari Ringgung, Lampung.